ELEMEN MIKRO ESENSIAL DALAM AIR LAUT
I. Pendahuluan
Kekaguman manusia terhadap alam semesta beserta isinya sesungguhnya telah
dimulai sejak awal diciptakannya manusia itu sendiri oleh Sang Pencipta. Berbagai
peristiwa yang terjadi di alam telah menarik minat dan keingintahuan manusia untuk
belajar. Hal ini melahirkan apa yang kini dikenal sebagai ilmu pengetahuan yang
kemudian diwariskan dari generasi ke generasi selama berabad-abad. Dinamika dan
proses-proses yang terjadi di alam menunjukkan bahwa alam raya diciptakan dengan
penuh keteraturan dan keseimbangan. Semua objek/benda yang ada di alam raya dan
membentuk suatu sistem yang sangat kompleks pada dasarnya tersusun atas materi yang
disebut elemen atau unsur.
Manahan (2001), menyatakan bahwa elemen adalah unsur, materi atau bahan
dasar (fundamental kinds of matter) yang menyusun seluruh benda di alam semesta.
Elemen ini tersusun dari atom-atom yang berasal dari elemen yang sama secara kimiawi
dan memiliki sifat yang identik. Hingga saat ini telah dikenal sekitar 116 elemen atau
unsur sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini :
Gambar 1. Tabel Periodik Unsur (Mc Graw-Hill-Ryerson, 2007).
Secara garis besar, elemen dapat dibagi menjadi 2, yaitu : elemen organik dan
inorganik. Miessler dan Tarr (2000) menyatakan bahwa elemen organik berkaitan dengan
senyawa hidrokarbon dan derivatnya yang sebagian besar menjadi elemen utama yang
menyusun makhluk hidup. Asam amino, protein dan lemak yang menyusun organisme
hidup umumnya tersusun dari elemen organik (unsur atau senyawa yang terdiri dari C , H
dan O). Sedangkan elemen inorganik mencakup keseluruhan elemen yang terdapat dalam
tabel periodik unsur termasuk Hidrogen dan Karbon itu sendiri. Namun, menurut
Manahan (2001), elemen, bahan atau materi organik adalah semua senyawa yang
mengandung karbon termasuk substansi yang dihasilkan dari proses hidup (kayu, kapas,
wol), minyak bumi, gas alam (metan), cairan pelarut/pembersih, fiber sintetik dan plastik.