METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian ini telah dilaksanakan di Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara pada
bulan September 2005 sampai Desember 2005.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study).
Tujuan studi kasus untuk memberikan gambaran tentang latar belakang, sifat-sifat serta
karakter yang khas dari kasus, tipe pendekatan dan penelaahannya terhadap satu kasus
dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif (Faisal 2001). Dalam
hal ini metode studi kasus digunakan untuk mengkaji lebih dalam aktivitas ekonomi
masyarakat. Dengan penggunaan teknik survey dalam pengambilan responden, akan
memungkinkan model yang digunakan dapat diadoposi untuk penelitian di daerah
lainnya. Penelitian di lakukan pada aktivitas ekonomi yang berbasis sumberdaya alam
yaitu usaha penangkapan ikan Satuan kasusnya adalah areal ekosistem terumbu karang
yang secara administratif terletak di Kotamadya Ternate. Penentuan lokasi yang menjadi
satuan kasus tersebut dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa
daerah tersebut merupakan jalur distribusi terumbu karang di Indonesia Bagian Timur
dan merupakan jalur keanekaragaman terumbu karang tertinggi di dunia yang melintasi
jalur Minahasa, Sangihe Talaut sampai ke Filipina. Berdasarkan pengamatan serta data
statistik Pulau Ternate usaha penangkapan ikan merupakan aktivitas ekonomi berbasis
sumberdaya alam yang cukup dominan.
Metode Pengambilan Sampel
Sampel yang diambil adalah yang berhubungan langsung dengan pemanfaatan
produksi ekosistem terumbu karang yaitu nelayan pancing ikan dasar di Ternate. Metode
pengambilan sampel/responden yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu metode
pengambilan sampel tidak secara acak melainkan berdasarkan pertimbangan tertentu atau
sengaja. Metode ini dipergunakan untuk menilai manfaat langsung. Pertimbangannya
adalah bahwa sampel/responden tersebut bersifat spesifik, sehingga penentuannya harus
dilakukan secara sengaja (purposive). Ju