Loading ...
Global Do...
News & Politics
5
0
Try Now
Log In
Pricing
World Equity Index ∆% Currencies ∆% Commodities ∆% JCI 2,980.60 -0.02 USD 9,047.00 -0.01 Crude Oil (US$/barel) 76.83 -0.30 DJIA 10,359.31 -0.07 EUR 11,534.93 0.24 Gold (US$/Troy Oz) 1,213.30 1.23 S&P 500 1,096.48 0.12 GBP 13,812.07 0.36 Natural Gas 4.31 -0.92 Nasdaq 2,249.08 -0.03 AUD 7,992.13 -0.03 Silver (US$/Troy Oz) 18.24 1.90 FTSE 100 5,211.29 -0.80 CAD 8,764.37 -0.15 Tins (US$/Metric Ton 18,060.00 2.61 Nikkei 225 9,685.53 -1.12 JPY/100 10,239.97 0.53 Nickel (US$/Metric Ton) 19,515.00 1.11 Hang Seng 20,255.62 -1.48 SGD 6,582.05 0.02 KOSPI 1,751.29 -0.38 Close ∆% Close ∆% Close ∆% Agri 1,598.56 -0.97 Property 163.21 -0.84 LQ-45 578.55 0.19 Mining 2,243.04 -1.41 Infrastructure 706.62 -0.07 JII 468.25 0.47 Basic-Ind 329.41 2.00 Finance 390.03 0.49 MBX 867.33 0.13 Misc-Ind 837.55 0.77 Trade 318.90 -0.29 DBX 374.81 -1.34 Consumer 957.05 -0.93 Manufacture 712.27 0.42 Total Transaksi Bursa ∆% Transaksi Asing ∆% Reksa Dana NAB/Unit Market Cap (Rp. Tr) 2,473.50 -0.07 Beli Vol. (M. Shares) 419.54 -24.61 Indosurya Balanced Fund 1,279.69 Volume (M. Shares) 5,070.68 18.48 Value (Rp. B) 854.41 -30.75 Indosurya Equity Fund 1,237.05 Value (Rp. B) 2,860.07 -18.34 Jual Vol. (M. Shares) 525.22 11.22 Value (Rp. B) 780.61 -6.05 Indosurya Market Analysis Daily Our View Stock Action Code Open High Low Close S1 S2 S3 Pivot R1 R2 R3 ∆% PGAS 4,050 4,050 3,975 4,025 4,000 3,950 3,925 4,025 4,075 4,100 4,150 -0.62 TINS 2,150 2,225 2,125 2,200 2,125 2,075 2,025 2,175 2,225 2,275 2,325 2.33 SMGR 9,050 9,500 9,050 9,500 9,050 8,825 8,600 9,275 9,500 9,725 9,950 4.97 UNVR 16,650 16,650 16,350 16,550 16,450 16,250 16,150 16,550 16,750 16,850 17,050 -0.60 ADRO 2,025 2,050 2,000 2,025 2,000 1,975 1,950 2,025 2,050 2,075 2,100 -1.22 BMRI 6,050 6,300 6,000 6,300 6,025 5,863 5,725 6,163 6,325 6,463 6,625 3.28 PTBA 17,150 17,250 16,900 17,050 16,925 16,738 16,575 17,088 17,275 17,438 17,625 -0.58 ELSA 360 360 350 355 353 346 343 356 363 366 373 -1.39 ASII 49,000 50,050 49,000 49,850 48,900 48,425 47,850 49,475 49,950 50,525 51,000 0.81 AALI 18,600 18,750 18,500 18,550 18,450 18,350 18,200 18,600 18,700 18,850 18,950 -0.27 Investment & Research Division T 021-57905068 F 021-57905069 1 Selama triwulan II 2010, perekonomian mengalami pertumbuhan yang cukup cepat dengan laju pertumbuhan tahunan bisa menyentuh level 5,8%. Faktor pendorongnya antara lain adalah belanja pemerintah yang berasal dari anggaran yang belum keluar pada triwulan pertama yang mulai dibelanjakan pada triwulan II 2010. Pencapaian tersebut diperkirakan akan tercapai mengingat kegiatan fisik konstruksi yang mulai bergerak dimana puncak kegiatan konstruksi akan berlangsung di triwulan III 2010. Pada triwulan pertama lalu, pendorong utama pertumbuhan ekonomi ialah sektor pertanian yang sedang memasuki masa panen. Pertumbuhan tahunan ekonomi kita mencapai 5,7% di kuartal I. Bank Sentral Filipina memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya, untuk melindungi perekonomian dari ancaman krisis utang Eropa. Suku bunga acuan berada di posisi 4% yang merupakan terendah sejak tahun 1990 dan sudah sesuai dengan ekspektasi pasar. Kebijakan Filipina ini berbeda dengan negara Asia lainnya seperti Malaysia, India, Thailand, dan Korea Selatan yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan setelah melihat perekonomian yang mulai pulih. Terhentinya tumpahan minyak BP di Teluk Meksiko membuat pelemahan bursa Wall Street terhenti. Saham BP langsung naik 7,6% setelah berhasil mengatasi tumpahan minyak. Pelemahan Wall Street juga tertahan oleh penguatan signifikan dari saham Goldman Sachs setelah Bapepam AS mengatakan akan membuat pengumuman signifikan terkait Goldman. Investor pun berspekulasi Bapepam AS telah menyelesaikan dugaan kecurangan Goldman. Goldman sebelumnya mengatakan akan membayar US$ 550 juta untuk menyelesaikan tuntutan Bapepam AS, bahwa mereka telah memberikan informasi yang salah untuk produk subprime mortgage . Mengawali perdagangan, tiga indeks saham di Wall Street terus menerus bergerak di teritori negatif yang dipicu oleh outlook JPMorgan Chase & Co yang tidak terlalu cerah dan data pabrikan yang mengecewakan. Departemen Tenaga Kerja mengumumkan Producer Price Index melemah selama 3 bulan berturut-turut. PT Asjaya Indosurya Securities does not give any warranty in relation to the accuracy, completeness and reliability of this report as it only expresses his/her personal views. This report is prepared for internal use and the clients of PT Asjaya Indosurya Securities only. PT Asjaya Indosurya Securities does not responsible for any transaction with regard to any recommendation mentioned in this report. The final desicion in in your hands. Please learned of risk & return first before making an investment. Your Investment Partner BI Rate akan tetap di level 6,5% hingga akhir tahun APBN-P Pemerintah surplus Rp 40,6 triliun Kementerian Keuangan mencatat, proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2010 masih surplus senilai Rp 40,6 triliun. Penerimaan negara baik dari pajak maupun bukan pajak telah mencapai Rp 455,5 triliun atau 45,9% dari target APBNP 2010. Sisi lainnya, penyerapan anggaran belanja negara per 7 Juli 2010 baru mencapai sebesar Rp 415 triliun atau 36,8% dari alokasi anggaran sebesar Rp 1.126,1 triliun. Dari realisasi belanja negara itu, sebagian besarnya yakni Rp 366,2 triliun merupakan belanja Pemerintah pusat. Belanja negara sepanjang semester I tahun ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 36% karena saat ini baru 20% dari 108 instansi Pemerintah yang telah melakukan belanja modal dengan total realisasi baru Rp 17,7 triliun. Reza Priyambada Marissa Rahmatwati manajerinvestasi@indosurya.net / indosurya_securities@yahoo.com Bank Sentral Filipina tetap mempertahankan suku bunga BI Rate diperkirakan akan tetap dipertahankan di level 6,5% hingga akhir tahun 2010 mengingat kenaikan inflasi belum menjadi kekhawatiran Bank Indonesia. Bank Indonesia (BI) sepertinya cenderung mengikuti The Fed yang cenderung mempertahankan suku bunganya. Inflasi tidak akan dilihat menjadi masalah. Inflasi akan berada di puncaknya pada Agustus 2010. Inflasi diperkirakan sekitar 5%-5,5% dan pada akhir tahun akan turun menjadi 4%. Selain itu, Rupiah diperkirakan akan tetap di level Rp 9.000. BI akan selalu menjaga rupiah seperti melakukan operasi pasar sehingga Rupiah akan tetap stabil. BPS yakin pertumbuhan ekonomi capai 5,8% C INDOSURYA Morning Call 15-Jul-10 JCI Sectoral Index Indosurya Global Analysis Bursa AS ditutup bervariasi terkait kabar saham BP & Goldman Sachs IHSG UNTR BBTN CTTH SMGR 2 IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah karena mendapat banyak tekanan baik dari bursa regional juga dari bursa Eropa. Indeks regional semakin turun dengan data China yang negatif. Demikian juga bursa Eropa yang tertekan saham perbankan. IHSG sesi pagi sempat menguat didukung oleh aksi beli selektif saham-saham unggulan dan penguatan sebagian saham-saham lapis dua. Tetapi, penguatan tidak bertahan lama. Aksi jual di sesi II membawa IHSG ke zona negatif, sempat turun menyentuh level 2.956,889. Setelah Upper Bollinger tersentuh dan membentuk hammer , Diperkirakan hari ini IHSG akan berada pada support 2.932-2.962 dan resistance 2.974-2.992. MACD bergerak terbatas. RSI = 56% menuju zona oversold . Didukung oleh Williams %R = -9 dan Stochastic %K = 91%, %D = 90% mulai menunjukkan penurunannya. MORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWMORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWMORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWMORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWINDOSURYA Morning Call UNTR mencatatkan penjualan alat berat mencapai 2.700 unit hingga semester pertama 2010 lebih tinggi dibanding tahun lalu sekitar 1.399 unit per Juni 2009. UNTR mencatatkan pertumbuhan laba bersih 11,70% menjadi Rp 907,449 miliar pada Q1-2010 dibandingkan periode yang sama sebelumnya Rp 812,334 miliar. Pencapaian laba bersih sepanjang Q1- 2010 ini didukung dari pendapatan bersih sekitar 25% menjadi Rp 8,72 triliun dibandingkan sebelumnya hanya Rp 6,965 triliun. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat dari unit mesin konstruksi dan peningkatan produksi batubara serta volume pemindahan tanah dari unit usaha kontraktor penambangan. Diperkirakan hari ini UNTR akan berada pada support 18.600-19.000 dan resistance 19.400-19.550. MACD bersinggungan dan menunjukkan sinyal kenaikan. Didukung Williams %R = -24 dan Stochastic %K = 76%, %D = 62% dan RSI menunjukkan pola kenaikan. CTTH dikabarkan akan diakuisisi oleh PT Rodamas sebanyak 20%. Selain itu, dikabarkan pula perseroan banyak mendapatkan pesanan dari Tiongkok dan Eropa untuk produk-produknya. Diperkirakan CTTH akan diperdagangkan dengan support 69-74 dan resistance 49-82. MACD masih menunjukkan sinyal kenaikan. Namun, Begitu pula dengan RSI = 61%, Stochastic %K = 63% %D = 51%, dan William's %R = -37 yang masih menunjukkan pola kenaikan. BBTN pada semester I tahun ini mencatat laba bersih sebesar Rp390,61 miliar. Jumlah tersebut naik hampir 100% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp198,16 miliar. CAR, naik dari 15,59% pada semester I 2009 menjadi 18,71% pada posisi yang sama tahun 2010 dan NIM meningkat menjadi 5,81% pada semester I 2010 dari posisi yang sama tahun 2009 sebesar 4,04%. Untuk cost to income ratio (CIR) berhasil turun dari 70,40% pada semester I 2009 menjadi 59,09% pada posisi yang sama tahun 2010. Tahun 2010 pelayanan akan lebih ditingkatkan dengan inovasi produk berbasis teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan corporate value dan shareholder value . Diperkirakan BBTN akan bergerak support 1.760- 1.800 dan resistance pada 1.840-1.860. MACD bergerak naik dan mulai menunjukkan pola pembalikan. Stochastic %K = 77% & %D = 86% dan William's %R = -23 yang mulai bergerak turun. Realisasi penjualan semen domestik sepanjang 1H10, tumbuh 11% menjadi 19,5 juta ton, dibanding periode sama 2009 sebesar 17,571 ton. Kenaikan ditopang meningkatnya konsumsi masyarakat dan bergairahnyaa pasar properti, serta proyek infrastruktur Pemerintah. Peningkatan ini tentunya membawa pengaruh bagi SMGR, sebagai emiten semen yang mengusai pangsa pasar. Diperkirakan SMGR akan diperdagangkan dengan support 8.750-9.200 dan resistance 9.650-9.800. Upper Bollinger telah tersentuh. Namun, MACD masih menunjukkan sinyal kenaikan. RSI = 86%, Stochastic %K = 100% %D = 88%, dan William's %R = 0 sudah berada di atas zona overbought, sehingga dikhawatirkan profit tacking . Your Investment Partner KURVA YIELD OBLIGASI PEMERINTAH INDONESIA KURVA YIELD OBLIGASI KORPORASI INDONESIA Sumber: www.ibpa.co.id Harga Benchmark Obligasi Pemerintah Harga Obligasi Korporasi Teraktif Seri Kupon (%) Harga ∆% Seri Harga Rating Kupon (%) FR0027 9.50 108.30 0.26 Bhakti Finance II 2007 81.00 BBB- 12.75 FR0031 11.00 119.93 0.46 PLN IX B 2007 104.80 idAA+ 10.90 FR0040 11.00 116.80 0.91 Indofood S. Makmur IV 2007 101.75 idAA 10.01 FR0052 10.50 108.63 1.02 Bentoel I 2007 102.25 idAAA 10.50 FR0050 10.50 105.10 1.05 Bank Panin III 2009 103.65 idAA- 11.50 Indosurya Bond & Sukuk Market Analysis 3 MORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWMORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWMORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWMORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWINDOSURYA Morning Call Your Investment Partner Maturity 03-Dec-10 10-Jul-22 15-May-12 27-Nov-12 06-Oct-14 Pemerintah telah menerbitkan ORI sebanyak Rp 43 triliun Total Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang telah diterbitkan Pemerintah jumlahnya mencapai Rp 43 triliun sejak diluncurkan tahun 2006. Saat ini yang beredar sebesar Rp 33 triliun dan akan ditambah lagi dengan ORI007. Dari total tersebut, sebanyak Rp 9-10 triliun yaitu ORI001 dan ORI002 telah jatuh tempo dan dibayarkan Pemerintah. Potensi penjualan ORI di dalam negeri masih sangat tinggi yang didukung dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak. Kurangnya penyebaran informasi ke daerah-daerah bisa menjadi penghambat tidak meratanya sebaran penjualan. Untuk itu, Departemen Keuangan menginginkan agar penjualan ORI bisa merata ke daerah-daerah kecil yang memiliki potensial kkkkkkkkkkk 4 Branch Office : Your Investment Partner INDOSURYA Morning Call Head Office : Jakarta Branch : Grha Kencana Lt. 2 Jl. Perjuangan No. 88 Kebon Jeruk. Jakarta Barat Telp : 021 – 5365 0385 Fax : 021 – 5366 0695 Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok J No. 5 Jl. Letjend. Suprapto. Jakarta Pusat 10640 Telp : 021 - 4288 3322 Fax : 021 - 4288 0268 Surabaya Branch : Indosurya Tower Lt, 2 Jl. Basuki Rahmat 75. Surabaya Telp : 031 – 535 3333 Medan Branch : West Plaza Lt. 5 Jl. Diponegoro No. 16 Medan 20152 Telp : 061 – 455 8545 Fax : 061 – 457 5548 Grha Surya Komp. Taman Perkantoran Kuningan Jl. Setiabudi Selatan I Kav. 9. Jakarta 12920. Indonesia Telp : 021 – 5790 5068 Fax : 021 – 5790 4859 Website: www.indosurya.net Padang Branch : Jl. Belakang Olo No. 35A, Padang Telp : 0751 – 841 845 Fax : 0751 – 841 894 Palembang Branch : Jl. Letkol. Iskandar No. 762. Palembang Telp : 0711 – 373 666 Fax : 0711 - 367 149 Solo Branch : Jl. Slamet Riyadi No. 401 Surakarta 57139 Telp : 0271 – 711 958 Fax : 0271 - 737 477