Chocolate
Vanilla
pahit manis
dalam sepiring kebersamaan
cinta
Floo
Rie
Chocolate
Vanilla
dari rahasia yang mendekap hati kami,
untuk disajikan di cawan-cawan hati para pecinta...
Floo
Rie
Bayangmu menggedor-gedor pintu hatiku. Mengusik rasa
nyamanku. Adakah itu rindu? Yang menyeretku dalam
putaran kenangan. Menenggelamkanku dalam badai
kesunyian. Menyebut namamu tak menyembuhkan rasa.
Hanya akan menambah sesak di jiwa.
Adakah Itu Rindu
Dan kau seperti yang kubayangkan. Adalah udara yang mencair
dengan toping cahaya mentari yang meleleh layaknya karamel
keemasan. Berkilau di galas saji yang begitu indah dengan dihiasi
butiran hati berwarna merah jambu. Menyegarkan dan siap
memuaskan dahaga. Dan aku sudah seperti uap air yang
mengembun. Melekat setitik kecil pada awalnya di permukaan
gelasmu. Semakin lama semakin membesar dan akhirnya tak
sanggup menahan diri hingga harus meleleh.
Seperti Yang Kubayangkan
Tubuhku serupa sampan kecil itu. Catnya mulai
mengelupas di sana-sini. Tak sanggup menutup gurat-gurat
garis takdir berserat di tubuhku. Merekam kisah perjalanan
menua usia. Tubuhku serupa sampan kecil itu. Yang
tercipta dari batang pohon kerinduan. Dilarung untuk
menemukan sang belahan jiwa.
sampan
Aku lah kekasihmu yang bersedih saat malam mulai
menyulam kelam. Menanti pertemuan. Melahir sajak
perjalanan. Memendam hasrat kerinduan. Mendendam.
Kukayuh tubuh menggapaimu saat mentari masih malu-malu
mewujud. Memecah karang. Berkejaran dengan angin,
berlomba menyentuh bibir pantaimu. Melabuh. Berdebur
menyanyikan lagu rindu. Kaulah kekasih sejatiku, yang
bersetia menanti saat surutku, yang berbinar saat buihku
menyejukkan pasirmu.
Melabuh
Duk tak duk tak. Ku menabuh rindu di gendang telingamu.
Menggetar. Mengabar risau pada sepetak hatimu.
Duk tak duk tak. Ku menabuh rindu melantun pedih.
Menggema. Meninggalkan jasad tak berpenghuni.
Menggetar Menggema
Kata-kata ini sudah berserakan berhari-hari di bilikku.
Menguntai sebuah doa. Untuk seseorang yang telah mati. Yang
sudah tak terliha