INOVASI Online
Website : http://io.ppi-jepang.org Email : redaksi@io.ppi-jepang.org
CETAK
TUTUP
Edisi Vol.6/XVIII/Maret 2006
Tanggal cetak : Senin, 16 Maret 2009
Kolom : topik utama
Agenda Makro Revitalisasi Perikanan yang Berkelanjutan
Oleh : Luky Adrianto
1. Latar Belakang
Bangsa yang berintegritas adalah bangsa yang mampu memahami sumberdaya dan kemampuan dirinya untuk kemudian
memanfaatkannya demi peningkatan kesejahteraan (prosperity) dan kebanggaan (dignity) nasional. Untuk mewujudkan hal
ini, maka semangat perubahan (changes) dapat dijadikan sebagai semangat dasar seperti yang disampaikan oleh Evelyn Waugh
yang menyatakan "change is only evidence of life" [1]. Semangat perubahan yang berusaha mengubah perilaku berkehidupan
masa lalu menuju masa depan yang penuh integritas, kebanggaan dan kesejahteraan yang berkeadilan.
Sementara itu, tantangan ekonomi-politik pasca pemilu 2004 masih tetap pada isu-isu pemulihan ekonomi nasional, khususnya
sektor riil. Dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi mampu mencapai angka 4,1%, Bank Dunia memuji keberhasilan
Indonesia dalam penguatan pondasi ekonomi nasional. Namun demikian, beberapa isu pengelolaan (governance) ekonomi dan
politik masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan baru. Pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh sektor konsumsi
dianggap tidak mencerminkan pertumbuhan riil ekonomi. Sementara itu, kinerja sektor investasi yang secara teoritis mampu
mendongkrak pertumbuhan ekonomi riil masih belum seperti yang diharapkan. Data terakhir menunjukkan bahwa jumlah
persetujuan Penanaman Modal Asing (PMA) yang pada tahun 2000 mencapai 1.542 proyek dengan total nilai US$ 16,1 miliar,
turun menjadi hanya 1.047 proyek dengan nilai US$ 13,6 miliar pada tahun 2003. Kondisi yang sama terjadi untuk Penamanam
Modal Dalam Negeri (PMDN) yang turun dari 392 proyek (Rp 98 triliun) pada tahun 2000 menjadi hanya 196 proyek dengan nilai
Rp. 50,1 triliun pada tahun 2003 (BKPM, 2004). Dengan kondisi ini, disinyalir Indonesia akan menjadi hanya tujuan pasar
daripada tuj