<p>T.A. Soetiarso: Teknologi Inovatif Bawang Merah dan Pengembangannya
TEKNOLOGI INOVATIF BAWANG MERAH DAN PENGEMBANGANNYA
Thomas Agoes Soetiarso
Balai Penelitian Tanaman Sayuran
ABSTRAK
Bawang merah merupakan komoditas sayuran yang termasuk ke dalam kelompok rempah tidak
bersubstitusi dan berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional. Nilai
ekonominya yang tinggi, penyebaran budidaya yang cukup luas dan minat petani yang besar terhadap
komoditas bawang merah terutama disebabkan oleh daya adaptasinya yang luas. Konsumsi rata-rata
bawang merah pada tahun 2004 adalah 4,56 kg/kapita/tahun atau 0,38 kg/kapita/bulan. Menjelang hari
raya terjadi kenaikan konsumsi sebesar 1020 %. Meskipun minat petani terhadap bawang merah cukup
kuat, namun dalam proses pengusahaannya masih ditemui berbagai kendala, baik kendala yang bersifat
teknis maupun ekonomis. Kendala-kendala tersebut diantaranya adalah: (1) ketersediaan benih bermutu
belum mencukupi secara tepat (waktu, jumlah, dan mutu); (2) penerapan teknik budidaya yang baik dan
benar belum dilakukan secara optimal; (3) sarana dan prasarana masih terbatas; (4) kelembagaan usaha
di tingkat petani belum dapat menjadi pendukung usaha budidaya; (5) skala usaha relatif masih kecil
akibat sempitnya kepemilikan lahan dan lemahnya permodalan; (6) produktivitas cenderung mengalami
penurunan; (7) harga cenderung berfluktuasi dan posisi tawar petani yang lemah; serta (8) serangan OPT
semakin bertambah. Oleh karena itu, perlu segera dipenuhi kebutuhan teknologi inovatif khususnya
termasuk bawang merah yang mampu meningkatkan produktivitas
lahan dan konservasi
agroekosistemnya. Disamping itu, melalui pemasyarakatan teknologi inovatif yang efektif, diharapkan akan
dapat mempercepat program alih teknologi yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan
pendapatan petani serta percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah.
Kata kunci : Bawang merah, teknologi inovatif.
PENDAHULUAN
Bawang merah merupakan komoditas sayuran yang ter