Loading ...
Global Do...
News & Politics
7
0
Try Now
Log In
Pricing
World Equity Index ∆% Currencies ∆% Commodities ∆% JCI 3,013.40 0.60 USD 9,052.00 0.06 Crude Oil (US$/barel) 77.83 1.58 DJIA 10,120.53 -1.07 EUR 11,670.30 1.17 Gold (US$/Troy Oz) 1,181.70 -0.53 S&P 500 1,069.59 -1.28 GBP 13,818.79 0.05 Natural Gas 4.59 1.77 Nasdaq 2,187.33 -1.58 AUD 7,978.00 -0.18 Silver (US$/Troy Oz) 17.53 -1.35 FTSE 100 5,214.64 1.46 CAD 8,670.92 -1.07 Tins (US$/Metric Ton 17,925.00 0.39 Nikkei 225 9,278.83 -0.23 JPY/100 10,377.18 1.34 Nickel (US$/Metric Ton) 18,810.00 0.40 Hang Seng 20,487.23 1.10 SGD 6,593.36 0.17 KOSPI 1,748.78 0.69 Close ∆% Close ∆% Close ∆% Agri 1,704.94 -0.53 Property 163.86 0.86 LQ-45 583.97 0.55 Mining 2,253.27 1.23 Infrastructure 718.97 0.93 JII 473.39 0.33 Basic-Ind 327.55 0.09 Finance 392.32 0.47 MBX 876.87 0.60 Misc-Ind 839.81 0.21 Trade 324.48 1.07 DBX 378.96 0.62 Consumer 979.37 0.41 Manufacture 718.43 0.26 Total Transaksi Bursa ∆% Transaksi Asing ∆% Reksa Dana NAB/Unit Market Cap (Rp. Tr) 2,501.83 -12.13 Beli Vol. (M. Shares) 386.57 25.92 Indosurya Balanced Fund 1,287.93 Volume (M. Shares) 5,395.76 20.12 Value (Rp. B) 918.00 6.82 Indosurya Equity Fund 1,254.11 Value (Rp. B) 3,451.88 16.95 Jual Vol. (M. Shares) 344.06 9.37 Value (Rp. B) 903.46 40.38 Indosurya Market Analysis Daily Our View Stock Action Code Open High Low Close S1 S2 S3 Pivot R1 R2 R3 ∆% PGAS 4,050 4,100 4,050 4,100 4,050 4,025 4,000 4,075 4,100 4,125 4,150 1.23 TINS 2,250 2,300 2,250 2,300 2,250 2,225 2,200 2,275 2,300 2,325 2,350 2.22 BBTN 1,800 1,810 1,750 1,770 1,755 1,723 1,695 1,783 1,815 1,843 1,875 -1.12 UNVR 16,600 16,650 16,400 16,500 16,425 16,288 16,175 16,538 16,675 16,788 16,925 -0.60 ADRO 2,025 2,025 1,990 2,025 2,008 1,981 1,973 2,016 2,043 2,051 2,078 1.25 BMRI 6,100 6,150 5,950 6,050 5,975 5,863 5,775 6,063 6,175 6,263 6,375 -0.82 PTBA 16,750 16,900 16,400 16,550 16,400 16,150 15,900 16,650 16,900 17,150 17,400 -0.90 BSDE 780 780 760 770 765 753 745 773 785 793 805 0.00 ASII 50,050 50,200 49,850 49,850 49,775 49,638 49,425 49,988 50,125 50,338 50,475 0.10 AALI 20,400 20,500 20,000 20,250 20,075 19,788 19,575 20,288 20,575 20,788 21,075 0.00 Investment & Research Division T 021-57905068 F 021-57905069 1 C INDOSURYA Morning Call 22-Jul-10 JCI Sectoral Index Indosurya Global Analysis Imbas krisis finansial masih mempengaruhi kinerja beberapa perusahaan Beberapa perusahaan masih terpengaruh krisis finansial. Salah satunya ialah Goldman Sachs Group yang mengalami penurunan laba 82% pada kuartal II 2010. Laba bersih pada kuartal II 2010 hanya sebesar US$ 613 juta, lebih rendah dari pencapaian di periode yang sama pada 2009 sebesar US$ 3,44 miliar. Faktor penyebabnya ialah penurunan pendapatan dari transaksi perdagangan saham. Sementara itu, kinerja Yahoo sedikit meleset dari perkiraan. Pendapatannya hingga kuartal II 2010 mencapai US$ 1,13 miliar dibawah estimasi sebesar US$ 1,16 miliar. Pendapatan dari iklan tidak memenuhi target dengan turun 8% dibanding kuartal II 2009. Di lain pihak, Apple Inc. malah membukukan laba yang meningkat 78% di kuartal II 2010 sebesar US$ 3,25 miliar. Penjualan iPad dan iPhone menjadi pendorong kenaikan laba. Nokia justru mengalami penurunan penjualan dan laba di kuartal II 2010. Laba bersih Nokia akan turun 24%. Bursa AS turun setelah pernyataan The Fed Kemarin, saham-saham di bursa AS mengakhiri reli selama dua hari. Bursa AS turun setelah The Fed mengatakan outlook perekonomian AS masih diwarnai ketidakpastian. Selain itu, The Fed juga tidak menawarkan solusi apapun untuk mendongkrak pertumbuhan. Beberapa saham yang turun tajam antara lain JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp dengan penurunan masing-masing mencapai 2,9%. Yahoo Inc juga turun tajam sebesar 8,5% setelah melaporkan kinerja yang berada di bawah prediksi analis. Sedangkan SLM Corp juga turun 11%. Penurunan tersebut membuat indeks Dow Jones turun 1,07%. Kondisi serupa juga dialami S&P 500 yang turun 1,27%. Presiden himbau pengusaha tidak ikut menaikkan harga barang Presiden meminta para pengusaha tidak ikut menaikkan harga produk dengan alasan Pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL). Harus dicari berbagai solusi yang tidak merugikan pengusaha dan masyarakat. Berdasarkan pengalaman saat menaikkan harga BBM pada 2005 lalu. Setelah menaikkan harga BBM, harga bahan-bahan pokok melambung sangat tinggi dan ketika menurunkan harga BBM hingga 3 kali, harga-harga yang sudah naik tidak serta merta turun. Mengenai keputusan menaikkan TDL per 1 Juni, Presiden menyatakan bahwa itu adalah pilihan yang tidak mudah. Meskipun ini sangat sulit, tapi harus diambil untuk penyesuaian TDL. BI menetapkan batasan LDR Bank Indonesia (BI) akhirnya menetapkan batasan rasio penyaluran kredit / loan to deposit ratio (LDR) ideal perbankan sebesar 75%-105%. Untuk bank-bank yang LDR nya di luar batas tersebut, harus siap-siap membayar giro wajib minimum (GWM) lebih mahal. Nantinya, kebijakan akan dituangkan dalam bentuk Peraturan BI. BI akan memberi masa transisi selama 6 bulan kepada bank untuk melalukan penyesuaian sehingga aturan ini kemungkinan efektif tahun 2011 nanti. Tujuan penetapan batas atas dan batas bawah adalah untuk meminimalkan risiko perbankan. Sebab, kalau penyaluran kredit terlalu tinggi, dampaknya tidak bagus bagi bank. Sebaliknya, LDR terlalu rendah, artinya bank tidak bekerja. Komponen GWM akan bertambah dari saat ini hanya primary reserve dan secondary reserve. Bank yang LDR-nya tinggi dan rasio modal / capital adequacy ratio (CAR) juga tinggi, akan mendapat insentif. Reza Priyambada Marissa Rahmatwati manajerinvestasi@indosurya.net / indosurya_securities@yahoo.com PT Asjaya Indosurya Securities does not give any warranty in relation to the accuracy, completeness and reliability of this report as it only expresses his/her personal views. This report is prepared for internal use and the clients of PT Asjaya Indosurya Securities only. PT Asjaya Indosurya Securities does not responsible for any transaction with regard to any recommendation mentioned in this report. The final desicion in in your hands. Please learned of risk & return first before making an investment. Your Investment Partner IHSG AALI BMRI SMGR POLY 2 MORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWMORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWMORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWMORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWINDOSURYA Morning Call Hingga akhir Juni 2010, Bank Mandiri telah menerbitkan 1,7 juta kartu kredit baru, dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,3 triliun. Tahun ini manajemen berencana untuk menerbitkan kartu kredit sebanyak 500.000 kartu baru. Hingga semester I, BMRI telah menerbitkan 200.000 kartu baru. Kartu kredit menyumbang 12,4% dari total kredit konsumer pada semester I 2010 yang mencapai Rp 26,6 triliun. Kontribusi terbesar kredit konsumer masih berasal dari KPR yang mencapai 55-60%. Sisanya, kredit Mitra karya dan KTA. NPL kartu kredit BMRI masih dibawah 3% dengan bunga 3,5% per bulannya. Diperkirakan BMRI akan bergerak support 5.850-5.950 dan resistance pada 6.150-6.250. MACD baru menunjukkan sinyal penurunan. Stochastic %K = 64% & %D = 64% dan William's %R = -36 yang mulai bergerak turun. POLY dikabarkan menjadi incaran investor seiring dengan tertariknya perusahaan Eropa terhadap perseroan. Dikabarkan perusahaan Eropa tersebut berkeinginan untuk menguasai aset POLY yang kini dikuasai PT. Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk final restrukturisasi utangnya. Diperkirakan POLY akan diperdagangkan dengan support 112-120 dan resistance 128-136. Upper Bollinger telah tersentuh. Namun, MACD masih menunjukkan sinyal kenaikan dalam kisaran sempit. RSI = 74%, Stochastic %K = 86% %D = 73%, dan William's %R = -14 bergerak menuju zona overbought. Hati-hati adanya profit tacking . SMGR memperkirakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tidak terlalu berpengaruh terhadap biaya produksinya karena kontribusinya terhadap produksi semen tidak terlalu besar. Mayoritas biaya listrik dalam ongkos produksi sekitar 12% dari total biaya sedangkan yang terbesar ialah batubara. Total biaya semen per ton di bawah US$ 40 untuk satu grup. Bahkan diperkirakan juga akan terjadi penghematan biaya terhadap semen Gresik karena tarif multiguna akan dihapus dan digantikan dengan tarif business to business (B to B). Tarif multiguna sekitar US$ 1,38/kWh, sedangkan tarif B to B sekarang hanya sebesar US$ 8,9 sen/kWh atau sekitar Rp 800.000; sehingga lebih murah. Diperkirakan SMGR akan diperdagangkan dengan support 8.950-9.050 dan resistance 9.150-9.200. MACD mulai menunjukkan sinyal penurunan. Begitu pula dengan RSI = 61%, Stochastic %K = 43% %D = 61%, dan William's %R = -57 yang berada dalam tren penurunan. Harga AALI pada akhir perdagangan tidak banyak berubah ditenggarai karena mencatat penurunan volume penjualan CPO 3,3% dari 494.018 ton menjadi 477.639 ton, semester I 2010. Untuk pasar lokal juga turun 1,3% menjadi 437.962 ton dari sebelumnya 443.604 ton. Penjualan pasar ekspor juga turun 21,3% menjadi 39.667 ton dari semester-I 2009, 50.414 ton. Hal ini diikuti dengan turunnya volume penjualan kernel sebesar 16,5% menjadi 57.991 ton dari sebelumnya 69.464 ton. Tapi, harga jual rata-rata CPO naik 3,2% dari Rp 6.386/kg di semester-I 2009 menjadi Rp. 6.590/kg pada semester-I 2010. Harga jual produk Kernel juga ikut naik 32,8% dari Rp 2.528/kg menjadi Rp 3.356/kg. Total konsumsi CPO dunia hingga kini tercatat 46,8 juta ton, naik 3,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar 45,2 juta ton. India dan China masih menjadi pionir dalam penyerapan CPO, dengan porsi masing-masing 14,2% dan 14%. Diperkirakan AALI akan berada pada support 19.500-20.000 dan resistance 20.500-20.750. MACD masih menunjukkan sinyal kenaikan. Williams %R = -10 dan Stochastic %K = 90%, %D = 83% dan RSI sudah berada di zona overbought . Akhirnya setelah dinanti, IHSG mampu menutup perdagangan di atas level 3.000. Penguatan saham-saham pertambangan berhasil mempertahankan IHSG di atas level 3.000. IHSG dibuka naik tipis ke level 2.995,736 dan sempat menguat ke level 3.011,964, naik 16 poin dari sebelumnya. Pada awal perdagangan, hampir seluruh saham unggulan diburu investor sehingga berhasil meningkatkan level IHSG. Tapi, saham-saham sektor perkebunan mengalami tekanan jual cukup dalam. Penurunan ini memicu aksi jual yang sempat membuat IHSG turun namun, sentimen positif bursa-bursa regional Asia dan pembukaan bursa-bursa Eropa yang menguat cukup tinggi, rata-rata di atas 1% berhasil membuat IHSG bertahan. Saham-saham unggulan sektor migas, perbankan dan pertambangan di Eropa menjadi penopang penguatan. Diperkirakan IHSG akan berada pada support 2.987-3.000 dan resistance 3.020-3.040. MACDmasih bergerak terbatas. RSI = 85%. Didukung oleh Williams %R = -1 dan Stochastic %K = 99%, %D = 96% sudah berada di zona overbought dan hati-hati rawan koreksi. Your Investment Partner KURVA YIELD OBLIGASI PEMERINTAH INDONESIA KURVA YIELD OBLIGASI KORPORASI INDONESIA Sumber: www.ibpa.co.id Harga Benchmark Obligasi Pemerintah Harga Obligasi Korporasi Teraktif Seri Kupon (%) Harga ∆% Seri Harga Rating Kupon (%) FR0027 9.50 107.75 0.19 Eximbank I A 2010 100.25 idAAA 7.55 FR0031 11.00 119.00 0.21 Bank BTN XIV 2010 101.35 idAA- 10.25 FR0040 11.00 116.25 0.11 APOL II A 2008 95.10 idCCC 12.00 FR0052 10.50 108.05 0.37 Ciliandra II 2007 100.01 idA- 11.50 FR0050 10.50 105.50 0.45 Bentoel I 2007 102.83 idAAA 10.50 3 MORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWMORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWMORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWMORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWINDOSURYA Morning Call Maturity 13-Jul-13 11-Jun-20 18-Mar-13 27-Nov-12 27-Nov-12 Your Investment Partner kkkkkkkkkkk 4 Branch Office : Your Investment Partner INDOSURYA Morning Call Head Office : Jakarta Branch : Grha Kencana Lt. 2 Jl. Perjuangan No. 88 Kebon Jeruk. Jakarta Barat Telp : 021 – 5365 0385 Fax : 021 – 5366 0695 Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok J No. 5 Jl. Letjend. Suprapto. Jakarta Pusat 10640 Telp : 021 - 4288 3322 Fax : 021 - 4288 0268 Surabaya Branch : Indosurya Tower Lt, 2 Jl. Basuki Rahmat 75. Surabaya Telp : 031 – 535 3333 Medan Branch : West Plaza Lt. 5 Jl. Diponegoro No. 16 Medan 20152 Telp : 061 – 455 8545 Fax : 061 – 457 5548 Grha Surya Komp. Taman Perkantoran Kuningan Jl. Setiabudi Selatan I Kav. 9. Jakarta 12920. Indonesia Telp : 021 – 5790 5068 Fax : 021 – 5790 4859 Website: www.indosurya.net Padang Branch : Jl. Belakang Olo No. 35A, Padang Telp : 0751 – 841 845 Fax : 0751 – 841 894 Palembang Branch : Jl. Letkol. Iskandar No. 762. Palembang Telp : 0711 – 373 666 Fax : 0711 - 367 149 Solo Branch : Jl. Slamet Riyadi No. 401 Surakarta 57139 Telp : 0271 – 711 958 Fax : 0271 - 737 477