Loading ...
Global Do...
News & Politics
4
0
Try Now
Log In
Pricing
World Equity Index ∆% Currencies ∆% Commodities ∆% JCI 3,042.02 1.07 USD 9,055.00 0.09 Crude Oil (US$/barel) 78.92 3.08 DJIA 10,424.62 0.99 EUR 11,523.26 -0.10 Gold (US$/Troy Oz) 1,191.60 0.00 S&P 500 1,102.66 0.82 GBP 13,832.43 0.15 Natural Gas 4.64 0.22 Nasdaq 2,269.47 1.05 AUD 8,070.28 0.98 Silver (US$/Troy Oz) 17.80 -1.77 FTSE 100 5,312.62 -0.02 CAD 8,718.32 -0.53 Tins (US$/Metric Ton 18,395.00 0.66 Nikkei 225 9,430.96 2.28 JPY/100 10,432.05 1.88 Nickel (US$/Metric Ton) 19,825.00 3.20 Hang Seng 20,815.33 1.10 SGD 6,596.03 0.21 KOSPI 1,758.06 1.30 Close ∆% Close ∆% Close ∆% Agri 1,771.20 3.70 Property 165.15 1.40 LQ-45 588.58 1.10 Mining 2,293.60 1.84 Infrastructure 722.32 0.77 JII 478.26 1.40 Basic-Ind 331.18 0.87 Finance 396.81 1.11 MBX 884.80 1.08 Misc-Ind 843.63 0.61 Trade 327.23 1.70 DBX 384.19 0.90 Consumer 978.19 -0.11 Manufacture 721.30 0.39 Total Transaksi Bursa ∆% Transaksi Asing ∆% Reksa Dana NAB/Unit Market Cap (Rp. Tr) 2,523.86 1.03 Beli Vol. (M. Shares) 546.68 67.42 Indosurya Balanced Fund 1,293.26 Volume (M. Shares) 5,451.29 26.06 Value (Rp. B) 1,502.02 104.28 Indosurya Equity Fund 1,267.32 Value (Rp. B) 4,310.48 49.55 Jual Vol. (M. Shares) 348.72 9.93 Value (Rp. B) 723.02 8.03 Indosurya Market Analysis Daily Our View Stock Action Code Open High Low Close S1 S2 S3 Pivot R1 R2 R3 ∆% PGAS 4,125 4,150 4,100 4,150 4,113 4,081 4,063 4,131 4,163 4,181 4,213 1.22 TINS 2,300 2,350 2,275 2,350 2,288 2,244 2,213 2,319 2,363 2,394 2,438 3.30 BBTN 1,890 1,960 1,890 1,960 1,890 1,855 1,820 1,925 1,960 1,995 2,030 4.81 UNVR 16,500 16,550 16,300 16,350 16,300 16,175 16,050 16,425 16,550 16,675 16,800 -0.30 ADRO 2,025 2,075 2,025 2,050 2,013 1,994 1,963 2,044 2,063 2,094 2,113 1.23 BMRI 6,050 6,150 6,050 6,100 6,025 5,988 5,925 6,088 6,125 6,188 6,225 1.67 PTBA 16,600 16,700 16,400 16,500 16,400 16,250 16,100 16,550 16,700 16,850 17,000 0.00 INCO 3,925 4,200 3,925 4,175 3,913 3,781 3,638 4,056 4,188 4,331 4,463 7.74 ASII 50,200 50,600 50,000 50,100 49,850 49,625 49,250 50,225 50,450 50,825 51,050 0.70 AALI 20,400 21,350 20,400 21,250 20,350 19,900 19,400 20,850 21,300 21,800 22,250 5.20 Investment & Research Division T 021-57905068 F 021-57905069 1 C INDOSURYA Morning Call Biro Pusat Statistik Kanada melaporkan rasio utang rumah tangga terhadap pendapatan bersih rumah tangga di negara tersebut semakin mendekati level di AS. Rasio utang per rumah tangga di Q1-2010 mencapai 1,46, meningkat dari tahun 2008 sebesar 1,09. Sementara itu, rasio utang per rumah tangga di AS turun menjadi 1,53 dari 1,66 di tahun 2008. Hal ini akan menjadi perhatian Bank Sentral Kanada. Gubernur Bank Sentral meminta masyarakat untuk mempertimbangkan kapasitas masyarakat untuk berutang ketika suku bunga bergerak naik. Laba perusahaan AS angkat indeks bursa saham 26-Jul-10 JCI Sectoral Index Indosurya Global Analysis Sentimen positif Eropa mempengaruhi bursa Bursa mendapat sentimen positif akhir pekan lalu dari positifnya indikator perekonomian Eropa. Sebelumnya, The Fed menyatakan, prospek ekonomi AS tidak terlalu baik, namun di hari berikutnya muncul data-data dari Eropa yang sangat positif. Di antara indikator ekonomi Eropa yang positif adalah produk domestik bruto (PDB) Inggris di Q2-2010 sebesar 1,1% , lebih tinggi dari ekspektasi pasar 0,6%. Angka itu juga lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 0,3%. Data iklim kondisi bisnis di Jerman juga positif dari posisi 101,8 di bulan lalu, menjadi 106,2. Pada saat yang sama, hasil stress test perbankan Eropa yang diekspektasikan positif turut mempengaruhi minat investor di bursa saham. Rasio utang Kanada kian meningkat Saham-saham di bursa Wall Street pada penutupan akhir pekan lalu naik cukup tajam seiring dengan peningkatan kinerja laba perusahaan-perusahaan yang positif, pasca adanya krisis ekonomi di negara tersebut. Saham General Electric (GE), naik 3,3%, menjadi pendorong peningkatan indeks S&P 500 hingga mencapai level 1.100. Pada perdagangan Jumat kemarin, indeks saham Dow Jones naik 102,32 poin atau 0,99% menjadi 10.424,62. Indeks S&P 500 juga naik 8,99 poin atau 0,82% ke level 1.102,66. Lalu indeks Nasdaq naik 23,58 poin atau 1,05% menjadi 2.269,47. Secara keseluruhan pendapatan perusahaan-perusahaan sangat kuat. Ini akan membawa dampak yang positif kepada perekonomian. Indeks S&P 500 yang naik ke atas 1.100 pertama kali pada bulan ini memberikan sinyal yang positif untuk kinerja Wall Street di pekan depan. Stok mencukupi namun, harga beras tetap naik Harga beras jenis premium saat ini harganya mengalami kenaikan Rp 700-800/kg. Hal ini karena hasil panen belum masuk ke pasar. Selain itu, terdapat beberapa lahan panen yang terserang hama. Kenaikan harga ini sudah berasal dari kenaikan harga yang ditentukan para petani. Perlu adanya operasi pasar (OP) dari Pemerintah untuk menekan kenaikan harga beras. Pemerintah berkomitmen untuk melakukan OP guna menjaga harga beras dan menjamin stok beras. Pemerintah Inggris berminat berinvestasi di Indonesia Pemerintah Inggris berkomitmen untuk meningkatkan investasi dan perdagangan di Indonesia. Sektor investasi yang diminati Inggris adalah manufaktur, asuransi, dan perbankan. Pemerintah Inggris mengharapkan agar kerjasama Inggris dan Indonsia bisa lebih ditingkatkan. Pemerintah Inggris dapat membantu dalam hal promosi dimana memastikan iklim usaha yang baik dan menyatakan bahwa Indonesia merupakan tempat investasi yang bagus. Selain Indonesia, lanjut Browne, Inggris juga tertarik terhadap potensi pasar di ASEAN karena memiliki pasar domestik yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah kekayaan Pemerintah bertambah Sepanjang tahun 2009, jumlah kekayaan Pemerintah Indonesia bertambah Rp 63 triliun menjadi Rp 441 triliun yang didapat dari selisih antara aset dengan kewajiban/utang Pemerintah. Pada 2009 jumlah aset Pemerintah mencapai Rp 2.122,89 triliun, sementara utang Pemerintah nilainya mencapai Rp 1.681,71 triliun. Selisih keduanya yang menjadi surplus kekayaan Pemerintah sampai akhir 2009. Aset Pemerintah terus berkembang dari yang sebelumnya minus. Reza Priyambada Marissa Rahmatwati manajerinvestasi@indosurya.net / indosurya_securities@yahoo.com PT Asjaya Indosurya Securities does not give any warranty in relation to the accuracy, completeness and reliability of this report as it only expresses his/her personal views. This report is prepared for internal use and the clients of PT Asjaya Indosurya Securities only. PT Asjaya Indosurya Securities does not responsible for any transaction with regard to any recommendation mentioned in this report. The final desicion in in your hands. Please learned of risk & return first before making an investment. Your Investment Partner IHSG BMRI PTBA ITMG RUIS 2 MORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWMORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWMORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWMORNING STOCKS NEWS & TECHNICAL REVIEWINDOSURYA Morning Call IHSG menutup pekan kemarin dengan positif pada level 3.042,02 yang salah satunya dikarenakan aksi beli asing sebesar Rp 790 miliar. IHSG dibuka naik tipis ke level 3.010,315 dan kemudian menguat tajam hingga sempat menyentuh level 3.051,365. Selama perdagangan, investor terus melakukan aksi beli pada saham-saham unggulan di setiap sektor. Saham-saham komoditas perkebunan dan pertambangan menjadi pendorong utama penguatan IHSG. Penguatan pada hampir seluruh bursa-bursa regional Asia dan pembukaan bursa-bursa Eropa yang menguat turut memberi kontribusi pada penguatan IHSG. Pekan depan, IHSG akan diwarnai dengan pergerakan mix, adanya berita hasil stress test perbankan Eropa dan data ekonomi AS. Upper Bollinger kembali tersentuh, diperkirakan IHSG akan berada pada support 2.993-3.017 dan resistance 3.058-3.075. MACD masih menyempit. RSI = 87% sudah di atas zona overbought . Didukung oleh Williams %R = -5 dan Stochastic %K = 95%, %D = 96%. Investor berhati- hati akan adanya koreksi sehat sementara. Sepanjang semester I-2010, BMRI berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp 4 triliun, naik 37,8% dibandingkan dengan periode yang sama 2009 yang mencapai Rp 2,9 triliun. Kenaikan laba bersih ini didukung oleh naiknya pendapatan bunga bersih perseroan sebesar 8,2% di semester I- 2010 dari Rp 8,6 triliun menjadi Rp 9,36 triliun. Selain itu, pertumbuhan fee based income menjadi Rp 3,66 triliun, dari Rp 2,605 triliun. Pendapatan operasional Bank Mandiri di semester I-2010 juga naik 15,7% menjadi Rp 13,033 triliun dari Rp 11,265 triliun. Kredit tumbuh 20% menjadi Rp 218 triliun dari Rp 181,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 13,8% menjadi Rp 326,6 triliun dari Rp 287,1 triliun. Rasio kecukupan modal (CAR) juga naik menjadi 14,5%. Diperkirakan BMRI akan berada pada support 6.000-6.050 dan resistance 6.150- 6.200. MACD belum menunjukkan kenaikan. Namun, Williams %R = -29 dan Stochastic %K = 71%, %D = 64% dan RSI menunjukkan pola kenaikan. PTBA siap melakukan investasi US$ 41,4 juta, dari pendanaan internal, untuk pembangunan PLTU Tanjung Enim, kapasitas 3x10 MW. Sebagai langkah efisiensi untuk ketersediaan listrik, karena kenaikan tarif di Juli 2010. Hingga Juni 2010 pembangunan PLTU ini sudah mencapai 54,5%. Diharapkan, suplai energi dari pembangkit ini didapat pada pada Q2-2011. Hingga akhir tahun 2010, ditargetkan volume penjualan hingga 15 juta ton, naik 15% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 12,5 juta ton. Peningkatan volume penjualan ini diharapkan dari peningkatan volume angkutan kereta api di 2010 yang diperkirakan mencapai 11 juta ton dari sebelumnya 10,5 juta ton. Selain itu, juga dari tambahan produksi anak usaha tambang IPC di Kalimantan yang mulai produksi Q4-2009. PTBA telah mendapatkan volume penjualan dari tiga PLTU, yaitu PLTU Asahan 1 juta ton, PLTU Tarahan 700 ribu ton, dan PLTU Suralaya 5,5 juta ton. Diperkirakan PTBA akan bergerak support 16.200-16.350 dan resistance pada 16.650-16.800. MACD masih bergerak turun. Tapi, Stochastic %K = 17% & %D = 16% dan William's %R = -83 menunggu konfirmasi kenaikan. Saham ITMG sebagai pemain batubara ini mempunyai kapitalisasi pasar saham terbesar setelah ADRO dengan rasio profitabilitas, meliputi ROE & NPM pada 2009 tertinggi di sektornya serta posisi utang yang rendah dengan rasio utang berbanding modal (DER) di bawah 1kali sehingga dapat memberikan kemampuan leverage belanja modal (capex ) yang masih bisa dioptimalkan. Candle menunjukkan pola hammer dan diperkirakan ITMG akan diperdagangkan dengan support 37.650-38.300 dan resistance 38.950-39.375. MACD baru mulai menunjukkan sinyal kenaikan. RSI = 61%, bergerak menuju zona overbought , Stochastic %K = 70% %D = 66%, dan William's %R = -30 yang juga bergerak menuju zona overbought . Kabar positif tengah menghampiri saham RUIS seiring dengan kabar di kalangan pelaku pasar yang menyatakan perseroan sedang mengincar pengelolahan migas di blok Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, perseroan dikabarkan tengah mengikuti tender proyek pembangkit listrik. Perseroan juga menjajaki bisnis kapal anjungan produksi dan penyimpangan minyak. Diperkirakan RUIS akan diperdagangkan dengan support 180-195 dan resistance 220-230. MACD masih menunjukkan sinyal kenaikan namun, dalam kisaran sempit. RSI = 66%, Stochastic %K = 86% %D = 80%, dan William's %R = -14 sudah berada di atas zona overbought dan upper bollinger telah tersentuh. Your Investment Partner KURVA YIELD OBLIGASI PEMERINTAH INDONESIA KURVA YIELD OBLIGASI KORPORASI INDONESIA Sumber: www.ibpa.co.id Harga Benchmark Obligasi Pemerintah Harga Obligasi Korporasi Teraktif Seri Kupon (%) Harga ∆% Seri Harga Rating Kupon (%) FR0027 9.50 107.50 0.00 Telkom II A 2010 100.85 idAAA 9.60 FR0031 11.00 118.86 -0.12 Oto Multiartha VI C 2009 103.25 idAA- 11.75 FR0040 11.00 115.89 0.01 Panin II B 2007 101.10 idAA- 10.75 FR0052 10.50 108.21 0.32 Selamat Sempurna II C 2010 100.85 idAA- 8.90 FR0050 10.50 105.01 -0.70 Jasa Marga XIII R 2007 101.65 idAA- 10.25 Indosurya Bond & Sukuk Market Analysis 3 MORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWMORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWMORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWMORNING GOVERNMENT & CORPORATE BOND REVIEWINDOSURYA Morning Call Maturity 06-Jul-15 11-Dec-12 19-Jun-12 08-Jul-15 21-Jun-17 Permintaan ORI007 meningkat, Agen Penjual minta upsizing Penjualan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI007 makin diminati calon investor. Hal ini terlihat dari pengajuan sebanyak 17 agen penjual untuk mengajukan tambahan jatah (upsizing). Total pesanan ORI007 hingga hari ke-7 sudah mencapai Rp 6,028 triliun. Angka ini sudah diakumulasi dari total penjualan sampai Kamis (22/7/2010) yang sebesar Rp 1,039 Triliun. Setelah dibuka kesempatan pertama kali untuk upsizing kepada semua agen ORI007, terdapat 17 agen penjual yang mengajukan penambahan target penjualan. Sebelumnya, Departemen Keuangan menyatakan sekitar 8 agen penjual telah mencapai target penjualannya dan sisanya umumnya sudah mendekati angka target penjualan masing-masing. Target penjualan yang diajukan oleh Agen Penjual kepada Pemerintah sebesar Rp 5 triliun. Masa penawaran ORI007 ini dimulai pada tanggal 15 Juli hingga 30 Juli 2010. Your Investment Partner kkkkkkkkkkk 4 Your Investment Partner INDOSURYA Morning Call Head Office : Branch Office : Jakarta Branch : Grha Kencana Lt. 2 Jl. Perjuangan No. 88 Kebon Jeruk. Jakarta Barat Telp : 021 – 5365 0385 Fax : 021 – 5366 0695 Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok J No. 5 Jl. Letjend. Suprapto. Jakarta Pusat 10640 Telp : 021 - 4288 3322 Fax : 021 - 4288 0268 Surabaya Branch : Indosurya Tower Lt, 2 Jl. Basuki Rahmat 75. Surabaya Telp : 031 – 535 3333 Medan Branch : West Plaza Lt. 5 Jl. Diponegoro No. 16 Medan 20152 Telp : 061 – 455 8545 Fax : 061 – 457 5548 Grha Surya Komp. Taman Perkantoran Kuningan Jl. Setiabudi Selatan I Kav. 9. Jakarta 12920. Indonesia Telp : 021 – 5790 5068 Fax : 021 – 5790 4859 Website: www.indosurya.net Padang Branch : Jl. Belakang Olo No. 35A, Padang Telp : 0751 – 841 845 Fax : 0751 – 841 894 Palembang Branch : Jl. Letkol. Iskandar No. 762. Palembang Telp : 0711 – 373 666 Fax : 0711 - 367 149 Solo Branch : Jl. Slamet Riyadi No. 401 Surakarta 57139 Telp : 0271 – 711 958 Fax : 0271 - 737 477